Hari Ini Lebih Baik Dari Semalam
esok lebih baik dari hari ini.
Sunday, March 11, 2012
Ask The Shiekh: Paradise and Hellfire
Sunday, September 25, 2011
Demi Masa
Friday, June 11, 2010
Awan tembus bangunan
Introduction
I believe a true way towards photography is to recognized and acknowledge the beauty of our surrounding that I believe doesn’t happen by coincidence. I believe there must be a creator who creates and take care of it; our only god, Allah.
By capturing a moment in present to view it later in the future, where that moment will become history and won’t repeat again even if we want to. So, by capturing it would we appreciate time and thought about how we would end up when our times are up?
Thinking about this would make me think about life after death.
The Camera
I currently use a standard gear of Canon EOS 40D. 2 batteries and a 67mm filter
The lens - Tamron SP AF 28-75 F/2.8 XR Di LD Aspherical (IF)
I like to use or I only have a constant maximum aperture lens that wouldn’t change your aperture size when you are zooming in and out. Therefore, I would have full control of the aperture size I want.
Some Lens doesn’t give you a constant maximum aperture; therefore as you are zooming in to a subject, the aperture openings decreases or the aperture number increases to another aperture value.
If you are new to DSLR, I would recommend you to go to several sites about DSLR to understand more on Depth of field in relation to Aperture size. Mind you that the bigger the aperture number, the smaller the aperture openings and vice versa.
The Picture – Awan Tembus Bangunan
Pro: I like the blue color of the sky that is reflected by this building
Cons: Cropping or framing is too tight. You can't even guess what building this is (Tallest building in Kuala Terengganu)
This time around, I use ISO 200. Although this is an outdoor photoshoot, but the lighting was quite dimmed due to the sunlight being covered by leafy trees. Or maybe I forgot to change it for some reason
By changing my camera setting to Av (Aperture Mode). Which means, I want my Camera to automatically choose the best Shutter speed with the aperture that I choose (f8). Thus, my 40D calculate it to be 1/800 seconds which is more than enough for handheld camera. Normally, I would aim for a shutter speed of more than 1/60 seconds if I were capturing with no tripod (which I normally do).
And that is how I manage to get Awan Tembus Bangunan. Thank you.
P.S. This capture is from a moving boat.
Wednesday, May 12, 2010
Kuliah Subuh Ustaz Rahmat: Lelaki pelindung wanita
intro - Surah An-Nisa' ayat 34
34. Kaum lelaki itu adalah pemimpin dan pengawal Yang bertanggungjawab terhadap kaum perempuan, oleh kerana Allah telah melebihkan orang-orang lelaki (dengan beberapa keistimewaan) atas orang-orang perempuan, dan juga kerana orang-orang lelaki telah membelanjakan (memberi nafkah) sebahagian dari harta mereka. maka perempuan-perempuan Yang soleh itu ialah Yang taat (kepada Allah dan suaminya), dan Yang memelihara (kehormatan dirinya dan apa jua Yang wajib dipelihara) ketika suami tidak hadir bersama, Dengan pemuliharaan Allah dan pertolonganNya. dan perempuan-perempuan Yang kamu bimbang melakukan perbuatan derhaka (nusyuz) hendaklah kamu menasihati mereka, dan (jika mereka berdegil) pulaukanlah mereka di tempat tidur, dan (kalau juga mereka masih degil) pukulah mereka (dengan pukulan ringan Yang bertujuan mengajarnya). kemudian jika mereka taat kepada kamu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha tinggi, lagi Maha besar.
- Memenuhi kehendak fitrah wanita
- mengembangkan umat islam
- ketenangan jiwa (sakinah)
- menjaga keturunan/nasab
Tuesday, May 4, 2010
Kuliah Subuh Ustaz Rahmat: Ehsan
- .
- Bercakap benar
- berbuat baik dengan orang berhampiran dengan kita.
Sunday, May 2, 2010
Kuliah Subuh Ustaz Dawi Cahyono: Keutamaan lapar dan kesederhanaan hidup
intro
Banyak cerita kali ni, antaranya Cerita 1: Kurma sebutir seorang
- Nabi Muhammad SAW mengutus Abu Ubaidah dengan beberapa sahabat lain dengan bekal sekantong kurma saja untuk menjadi benteng daripada tentera quraish. Sebab apa sekantong kurma? Sebab tu ja yang ada.
- Seorang boleh sebutir kurma saja dan dengan sebutir ni Abu Ubaidah bagitahu hisaplah macam budak-budak lepas tu minum air. Harus bertahan sampai malam ni.
- Dan boleh tumbuk daun dengan tongkat, basahkan dengan air dan makan. Boleh tahan sampai sebulan tu dengan 300 orang. MasyaAllah. Amazing!
- Dalam perjalanan, Abu Ubaidah jumpa bangkai ikan sangat besar lagi panjang. Abu Ubaidah bagitahu Namun tiada apa-apa, kamu semua utusan Nabi Muhammad SAW, berjuang pada jalan Allah. Kalau dalam keadaan terpaksa, maka boleh makan bangkai ikan tu.
- Besarnya ikan tu sampai tulang rusuk dia unta boleh lalu kat bawah dia.
- Kesimpulan: tengok tajuk lah. *grins*
- Waktu perang khandak, sahabat jumpa tanah keras, tak boleh gali then sahabat jumpa Nabi Muhammad SAW.
- Nabi Muhammad SAW cakap aku akan gali
- Perut Nabi Muhammad SAW masa tu di balut dengan batu sebab dah masuk 3 hari tak makan.
- Bila Nabi Muhammad SAW angkat cangkul then pukul tanah tu then hancur tanah tu seperti debu yang di hanburkan.
- Seorang sahabat nampak Nabi tahan lapar sampai gitu, dia pun minta izin dengan Nabi Muhammad SAW untuk pulang ke rumah. (Escape ka?) Nabi Muhammad SAW izinkan
- Dia cerita kat isteri dia, saya tengok Nabi Muhammad SAW sangat lapar dan tak tahan lagi, kita ada makanan dop?
- Kita cuma ada sedikit gandum dan kambing, boleh buat roti cicah daging anak kambing. (delicious!)
- Dia pun pergi panggil Nabi Muhammad SAW sahaja sebab sikit kalau ajak semua tak cukup pula.
- Nabi Muhammad SAW, saya ada sedikit makanan, jemputlah ke rumah. Nabi Muhammad SAW berapa banyak makanan? Dia pun kabo apa yang ada.
- Nabi Muhammad SAW cukup banyak jangan angkat belanga dan roti sehingga aku datang.
- Nabi Muhammad SAW pun jemput semua sahabat kat situ pergi ke rumah sahabat tadi.
- Sahabat tadi dah jalan dulu dah nak warning isteri dia
- Nabi Muhammad SAW pun jemput sahabat masuk jangan beresak-esak.
- Nabi Muhammad SAW ludah pada adunan roti dan memberkahinya. Lepas tu panggil tukang rotu suruh dia bikin roti bersama kamu. tapi belanga tadi jangan angkat
- 1000 orang makan tapi semua kenyang dan dalam belanga terdengar masakan seperti semula dan adunan itu masih boleh dibuat roti seperti semula.
- Abu Talhah cerita pada Ummu Salamah isterinya. Ada apa-apa makanan untuk Nabi Muhammad SAW? dia pun bungkus roti, sisanya di berikan kepada Anas ajak Nabi Muhammad SAW datang.
- Sampai saja di rumah Nabi Muhammad SAW, Nabi ajak sekali sahabat-sahabat lain.
- Anas pergi dulu in advance bagi warning kat Abu Talhah. Ummi Salamah bagi tahu Allah dan Rasulnya yang lebih mengetahui
- Nabi Muhammad SAW dan Abu Talhah pun masuk dulu dan sahabat tunggu di luar. Bawa makanan yang dihidangkan. Ummu Salamah tunjuk kat roti dan Nabi Muhammad SAW suruh potong dan sapu dengan minyak samin, then Nabi Muhammad SAW baca Maasyaa Allahu Anyaquul
- Selepas itu dipersilakan 10 orang makan dahulu. Sampai kenyang, selepas itu dipersilakan 10 orang lagi makan, padahal jumlah mereka dalam 70-80 orang
- Banyak perawi berkaitan cerita ni sebab ada 70 orang yang makan tadi menjadi saksi. Kalau ukur dengan sains dan akal memang tak masuk akal. Itulah mukjizat Nabi Muhammad SAW
- Summarized lah sendiri, kalau ada sedikit rajin tolong lah summarized for other readers (Haha macam lah ada orang baca blog ni)